Skip to main content

Posts

IKJ Dance Carnival 2015

"Saya rasa jika ada orang yang mengatakan anak muda Indonesia tak lagi peduli seni tradisi, cobalah kurangi menonton televisi dan datanglah ke sanggar-sanggar seni." Kemarin tepatnya Sabtu, 2 Mei 2015 saya diajak oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pandawa, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk ikut bersama mereka menghadiri IKJ Dance Carnival 2015. Acara ini diadakan dalam rangka Hari Tari Interasional yang juga bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Acara yang diadakan oleh Keluarga Besar Tari Institut Kesenian Jakarta da Prodi Tari IKJ ini diselenggarakan di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Sesuai dengan namanya, pada karnaval ini saya menyaksikan berbagai pertunjukkan para seniman yang berekspresi dengan anggota tubuhnya. Harminis dengan lantunan nada dan irama. Berbagai macam aliran disuguhkan dari tradisional hingga yang kekinian. 50 sanggar seni turut dihadirkan untuk memeriahkan acara ini. Salah satunya adalah UKM Pandawa yang dijadikan ti...

Menilik Sistem Sentralisasi Penyiaran di Indonesia

Foto Ilustrasi by Pixabay Seminggu yang lalu saya mendapat sebuah buku dengan judul “Televisi Jakarta Di Atas Indonesia; Kisah Kegagalan Sistem Televisi berjaringan Di Indonesia” karya Ade Armando seorang pengajar tetap di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI yang juga mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007). Buku ini membangunkan saya dari buaian mimpi indah selama belasan tahun saya menikmati tayangan televisi di Indonesia. Belum tuntas memang saya baaca buku tersebut, tapi saya mendapat cukup gambaran bagaimana sebenarnya sisten penyiaran di Indonesia saat ini dan bagaimana seharusnya itu dijalankan. Selain buku tersebut keingintahuan saya mengenai sentralisasi ini mengantarkan saya pada sebuah jurnal penelitian yang digarap oleh Remotivi dan juga FIKOM UNPAD. Penelitian ini diberi judul “Melipat Indonesia Dalam Berita Televisi”, penelitian ini lebih mengkhususkan dirinya pada bidang pemberitaan dalam sistem sentralisasi penyiaran di Indonesia. JABODETAB...

Jika aku jadi Jurnalis...

Foto Ilustrasi by Pixabay Aku kuliah Ilmu Komunikasi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Salah satu mata kuliah yang harus ku tempuh di semester 4 ini adalah Jurnalistik Public Value. Keren ya namanya! Sebagai permulaan Ibu dosen beri tugas pada kami, menulis artikel tentang 'Jika aku jadi wartawan'. Tapi aku merubahnya menjadi... Jika Aku Jadi Jurnalis... Istilah jurnalistik baru ku kenal dengan baik beberapa tahun ini, tapi bidang ini sudah ku gemari hampir sedekade lalu. Boleh dibilang aku   korban   televisi. Sama seperti anak-anak lain kala itu yang selalu menunggu kartun di minggu pagi, tapi ada hal lain yang lebih menarik perhatianku dibalik tabung kaca itu. Ya, Ayah ku bukan penggemar drama, beliau lebih suka nonton berita. Berawal dari situlah ketertarikanku bermula. Melihat seorang Rosiana yang begitu mempesona di layar kaca, membuatku ingin menjadi seperti dirinya. Mempesona bukan karna elok rupanya, namun kharisma seorang wartawan yang dim...