Skip to main content

UNTIRTA TV Bawa Pulang 1 Piala Penghargaan Anugerah KPID Banten 2015

 "Kami media komunitas dengan segala hal yang terbatas, namun itu semua tidak pernah menghentikan kami untuk berkreativitas"




Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Banten kembali menyelenggarakan Malam Puncak Anugerah KPID Banten 2015 pada Jumat, 27 November 2015 bertempat di Hotel Ratu Bidakara, Serang. Ajang ini merupakan pemberian penghargaan untuk program siaran Terbaik bagi Lembaga Penyiaran Radio dan TV se-provinsi Banten, dan tahun ini adalah penyelenggaraan yang ketiga,
Malam itu acara dibuka oleh Gubernur Banten yang diwakilkan oleh Staff Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Drs.H. Sigit Suwitarto, M.Si, dengan kata sambutan oleh Ketua KPID Banten, Ade Bujhaerimi. Hadir pula memberi sambutan Ketua Dewan Juri Anugerah KPID Banten 2015 yaitu Dr.Suwaib Amiruddin. Dewan juri lain yang terlibat antara lain Dra.Juniarti Sulistiyorini sebagai Sekretaris, Drs.Amiruddin,MA, dan Prof. Dr. Encep Syarifudin, M.Pd.

Terdapat 9 lembaga penyiaran televisi yang menjadi peserta Anugerah KPID Banten tahun ini, yaitu ANTV Banten, Banten TV, Baraya TV, Carlita TV, KTV, Radar TV, RCTI Banten, SCTV Banten, dan UNTIRTA TV. UNTIRTA TV menjadi satu-satunya Lembaga Penyiaran Komunitas yang menjadi peserta pada Anugerah KPID Banten 2015.

Sembilan media televisi tersebut memperebutkan 6 kategori penghargaan yaitu, Program Berita Terbaik, Program Talk Show Terbaik, Program Dokumenter Terbaik, Program Religi Terbaik, Program Iklan Layanan Masyarakat Terbaik, dan Penyiar Terbaik.

Meskipun hanya media komunitas, UNTIRTA TV menunjukkan tajinya sebagai media yang patut diperhitungkan di percaturan media di Banten. UNTIRTA TV ikut serta dalam 5 dari 6 kategori, terkecuali Program Dokumenter. Dan UNTIRTA TV berhasil masuk menjadi nominator di 3 kategori yaitu Program Talk Show Terbaik dengan program Sapa Kampus, Program Iklan Layanan Masyarakat Terbaik dengan Iklan Dilarang Merokok, dan Umi Fatimah sebagai Penyiar Terbaik. Dari tiga nominasi tersebut UNTIRTA TV berhasil membawa pulang satu piala penghargaan untuk Sapa Kampus sebagai Program Talk Show Terbaik Anugerah KPID Banten 2015, mengalahkan nominator lain dari Baraya TV dan juga Radar TV.

Fitri Chaeroni sebagai Pimpinan Umum UNTIRTA TV naik ke atas panggung menjadi perwakilan untuk menerima piala penghargaan dan memberikan sedikit pidato kemenangan.

“Teman-teman ini untuk kalian.. kami media komunitas dengan segala hal yang terbatas, namun itu semua tidak pernah menghentikan kami untuk berkreativitas, terimakasih”, pidato singkat yang diucapkan Fitri saat menerima penghargaan.

Malam itu UNTIRTA TV menjadi satu-satunya media penyiaran komunitas baik dari radio maupun televisi yang berhasil membawa pulang piala penghargaan. Selain membawa nama baik bagi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) hal ini juag membuktikan bahwa kualitas dari media komunitas tak kalah dari media lokal yang lebih besar.

Berikut ini adalah hasil dari Anugerah KPID Banten 2015 untuk Nominator Televisi

Kategori Program Berita nominasinya adalah :
   PT.Banten Media Televisi (Banten TV)
   PT.Wahana Raya Televisi (Baraya TV)
   PT.Komando Media Televisi (KTV)
   dan Pemenangnya adalah PT.Banten Media Televisi (Banten TV)

Kategori Program Talk Show nominasinya adalah :
   PT.Wahana Raya Televisi (Baraya TV)
   PT.Wahana Televisi Banten (Radar TV)
   Televisi Komunitas Civitas Akademika FISIP UNTIRTA (UNTIRTA TV)
   dan Pemenangnya adalah UNTIRTA TV

Kategori Program Dokumenter nominasinya adalah :
   PT.Banten Media Televisi (Banten TV)
   PT.Wahana Raya Televisi (Baraya TV)
   PT.Cakrawala Andalas Televisi Banten dan Ternate (ANTV Banten)
   dan Pemenangnya adalah PT.Cakrawala Andalas Televisi Banten dan Ternate (ANTV Banten)

Kategori Program Religi nominasinya adalah :
   PT.RCTI (RCTI Banten)
   PT.Surya Citra Mediatama (SCTV Banten)
   PT.Wahana Televisi Banten (Radar TV)
   dan Pemenangnya adalah PT.Wahana Televisi Banten (Radar TV)

Kategori Program Iklan Layanan Masyarakat nominasinya adalah :
   PT.Wahana Raya Televisi (Baraya TV)
   Televisi Komunitas Civitas Akademika FISIP UNTIRTA (UNTIRTA TV)
   PT.Carlita Televisi Indonesia (Carlita TV)
   dan Pemenangnya adalah PT.Wahana Raya Televisi (Baraya TV)

Kategori Program Penyiar Terbaik nominasinya adalah :
   PT.Wahana Raya Televisi (Baraya TV)
   Televisi Komunitas Civitas Akademika FISIP UNTIRTA (UNTIRTA TV)
   PT.Carlita Televisi Indonesia (Carlita TV)
   dan Pemenangnya adalah PT.Carlita Televisi Indonesia (Carlita TV)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Susu Mama Muda VS Susu Kental Manis

Cerita ini akan saya awali dari perjalanan saya mudik pada 30 Agustus 2017. Saya menaiki kereta api Bengawan dari stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Gombong, Jawa Tengah. Bengawan itu kereta ekonomi, kursinya panjang-panjang yang bisa ditempati tiga orang, posisinya juga saling berhadapan. Jadi, interaksi antar penumpang boleh dibilang jadi cukup dekat selama perjalanan. Karena libur panjang banyak keluarga yang melakukan perjalanan pulang kampung di depan saya duduk Aysilla yang sudah SD dengan ibunya dan di sebelah saya ada Arjuna yang baru 10 bulan bersama kedua orang tuanya. Dari sinilah ide menulis perihal persusuan muncul. Tapi perlu diketahui saya bukan dokter anak, saya bukan mahasiswi kedokteran saya bukan ahli persusuan, saya cuma mahasiswa biasa yang lumayan tergelitik sama kisah persusuan ini. Kamu pasti tahu kan lagu anak-anak yang lirik awalnya berbunyi P ok Ame-Ame ? Nah pas saya gugling ternyata ada banyak versi dari lirik lagu ini, tapi pas saya kecil begi

Jika aku jadi Jurnalis...

Foto Ilustrasi by Pixabay Aku kuliah Ilmu Komunikasi di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Salah satu mata kuliah yang harus ku tempuh di semester 4 ini adalah Jurnalistik Public Value. Keren ya namanya! Sebagai permulaan Ibu dosen beri tugas pada kami, menulis artikel tentang 'Jika aku jadi wartawan'. Tapi aku merubahnya menjadi... Jika Aku Jadi Jurnalis... Istilah jurnalistik baru ku kenal dengan baik beberapa tahun ini, tapi bidang ini sudah ku gemari hampir sedekade lalu. Boleh dibilang aku   korban   televisi. Sama seperti anak-anak lain kala itu yang selalu menunggu kartun di minggu pagi, tapi ada hal lain yang lebih menarik perhatianku dibalik tabung kaca itu. Ya, Ayah ku bukan penggemar drama, beliau lebih suka nonton berita. Berawal dari situlah ketertarikanku bermula. Melihat seorang Rosiana yang begitu mempesona di layar kaca, membuatku ingin menjadi seperti dirinya. Mempesona bukan karna elok rupanya, namun kharisma seorang wartawan yang dimi

Jurnalis Harus Narsis

Kelas Jurnalistik bersama Dosen Tamu Yuni Eko Sulisiono (Tengah, menggunakan kemeja putih) seorang wartawan senior yang pernah bekerja di berbagai media dan kini memilih menjadi konsultan media.  Jurnalis bukan pekerjan untuk eksis, tapi butuh narsis. Seperti yang dikatakan Yuni Eko Sulistiono atau yang kerap disapa Kang Obod, seorang jurnalis senior yang kini bekerja sebagai konsultan media. Dalam diskusi tentang jurnalistik pada Jumat 4 Desember 2015 lalu, Kang Obod banyak bercerita mengenai pengalamannya menjadi seorang jurnalis di lapangan, dan muncullah kalimat ini ‘jurnalis harus narsis’. Saya memaknai ‘narsis’ bukan perkara eksistensi sang jurnalis, tapi memenuhi prinsip people right to know bahwa setiap orang berhak tahu, setiap orang harus tahu. Pekerjaan jurnalistik adalah pekerjaan mencari, mengumpulkan, mengolah, lalu meyampaikan informasi kepada publik melalui media massa. Dalam proses ini banyak yang harus dilakukan oleh jurnalis, pengorbanan dan dedi